INDOKOM NEWS | Jalur utama Medan-Berastagi yang sempat terhenti akibat longsor kini kembali dibuka setelah lima hari tertutup. Peristiwa longsor "maut" yang terjadi pada 27 November 2024 malam di tikungan Kecamatan Sibolangit menyebabkan bencana tragis, merenggut nyawa 10 orang dan melukai puluhan lainnya saat sebuah bus tertimbun tanah dan batu.
Meski jalur kini telah dibersihkan dan dibuka, ancaman longsor susulan tetap mengintai. Material tanah yang masih menempel di tebing menjadi bahaya yang bisa kembali menutup jalan, terutama jika hujan deras mengguyur. Kombes Muji Ediyanto, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, menekankan pentingnya kewaspadaan. "Hujan deras bisa menggerakkan sisa lumpur yang menempel di tebing dan membawa tanah kembali ke jalan," ujarnya.
Balai Jalan Nasional pun tak tinggal diam. Mereka terus membersihkan material tanah yang masih menempel di tebing-tebing rawan longsor, sementara polisi terus memantau dan melakukan patroli untuk menjaga kelancaran lalu lintas. Sebuah pos pantau juga didirikan di lokasi untuk memastikan keamanan perjalanan.
Pihak berwenang terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau cuaca dan mengantisipasi potensi longsor. Meskipun jalur sudah dibuka, tetap ada catatan penting untuk pengendara: hati-hati, tetap waspada, dan perhatikan imbauan yang diberikan demi keselamatan bersama.**
(Red/Vona Tarigan)