Iklan

REDAKSI
05 Desember, 2024, Desember 05, 2024 WIB
Last Updated 2024-12-05T11:17:02Z
Nasional

Pemotongan Tebing di Sembahe-Berastagi Jadi Solusi Pemerintah Sumut Redam Risiko Longsor

Foto : lokasi longsor Sembahe

INDOKOM NEWS | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengumumkan rencana pemotongan jalur tebing di kawasan Sembahe-Berastagi, Kecamatan Sibolangit, untuk mengantisipasi potensi longsor dan banjir yang sering melanda kawasan tersebut. Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi yang digelar di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, pada Selasa (3/12/2024).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut, Mulyono, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) terkait kondisi rawan longsor yang melanda sepanjang Jalan Medan-Berastagi. Mengingat status jalan ini sebagai jalan nasional, koordinasi dengan Kementerian PUPR juga sangat diperlukan.

“Pembuatan shortcut pada beberapa tikungan yang rawan longsor dan kajian dari BBPJN sudah dilakukan untuk mengantisipasi potensi longsoran di jalur ini,” ujar Mulyono. Salah satu solusi utama yang diajukan adalah pemotongan tebing dan pembangunan tembok penahan tanah di sisi kawasan yang berisiko.

Lebih lanjut, Mulyono menambahkan bahwa koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sedang dijalin untuk memperoleh izin terkait aktivitas yang akan dilakukan di kawasan cagar alam.

**Dukungan dan Solusi dari Pemerintah Daerah**

Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman, mendukung penuh rencana tersebut dan menekankan pentingnya mengurangi kemiringan tebing di kawasan tersebut yang mencapai 45 derajat. Wiriya menilai bahwa pengurangan kemiringan tebing menjadi kurang dari 45 derajat akan sangat efektif dalam mengurangi risiko longsor, terutama ketika curah hujan tinggi.

“Pemotongan tebing ini merupakan salah satu solusi untuk mengurangi potensi longsor dan menjaga keselamatan pengendara di jalur tersebut,” tambahnya.

**Pentingnya Kolaborasi Antar Instansi**

Menurut Mulyono, penanganan longsor memerlukan kajian yang melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli geologi, instansi terkait, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci dalam pelaksanaan solusi yang dapat mengurangi dampak bencana.

Jalur Medan-Berastagi sendiri sempat ditutup akibat longsor pada 26 November 2024, yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 23 lainnya mengalami luka-luka. Setelah beberapa hari penutupan, jalur tersebut dibuka kembali pada 2 Desember 2024.

Dengan adanya langkah-langkah mitigasi ini, diharapkan jalur strategis Medan-Berastagi dapat lebih aman dan tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat yang melintas.**

(Red/Vona.T)