Foto Ilustrasi : Kisah Haru Seorang Wanita Mencari Ayah Kandung yang Ternyata Sudah Menjadi Teman di Facebook.
INDOKOM NEWS Tak ada yang lebih membingungkan dan mengguncang hati seseorang selain pencarian identitas yang tak kunjung terjawab. Inilah yang dialami oleh seorang wanita asal Georgia, Tamuna Museridze. Perjalanan emosionalnya untuk mencari ayah kandung yang telah lama hilang, akhirnya membawa kejutan yang tidak akan pernah ia duga: sang ayah ternyata sudah ada dalam daftar teman Facebook-nya selama bertahun-tahun.
Pencarian Museridze dimulai pada tahun 2016, ketika ia menemukan akta kelahiran yang mencatatkan tanggal lahir yang salah. Rasa curiga mulai tumbuh di hati wanita ini. Ia berpikir mungkin, justru ia adalah salah satu dari banyak korban dalam kasus adopsi atau bahkan penculikan yang terjadi di Georgia. Sebagai seorang jurnalis yang telah membantu ratusan keluarga bersatu kembali setelah terpisah akibat skandal perdagangan bayi, Museridze pun mulai meragukan asal-usulnya sendiri.
Namun, pencariannya bukan tanpa harapan. Suatu hari, saat sedang mencari petunjuk di sebuah grup Facebook bernama "Vedzeb" yang berarti "saya mencari," ia menerima pesan dari seseorang yang mengaku mengenal ibu kandung Museridze. Dari situ, sebuah nama muncul, dan Museridze pun memutuskan untuk melanjutkan pencariannya. Ia mengunggah informasi tersebut ke dunia maya, berharap bisa menemukan lebih banyak petunjuk.
Tak disangka, sebuah komentar muncul dari seorang wanita yang mengaku bahwa bibinya kemungkinan besar adalah ibu kandung Museridze. Tanpa ragu, mereka sepakat untuk melakukan tes DNA, dan hasilnya menunjukkan bahwa wanita tersebut benar-benar sepupu kandung Museridze. Ini adalah momen yang membuka jalan bagi Tamuna untuk menggali lebih dalam lagi tentang masa lalunya.
Dengan bukti tersebut, Museridze beranikan diri untuk bertanya kepada ibu kandungnya mengenai siapa ayah kandungnya. Tak disangka, jawaban yang ia terima membuat hatinya terkejut: ayah kandungnya adalah Gurgen Khorava, yang ternyata sudah menjadi teman di Facebooknya selama lebih dari tiga tahun. “Dia sudah ada dalam daftar teman saya selama tiga tahun. Dia bahkan tidak tahu kalau saya putrinya,” ujar Museridze dengan suara bergetar.
Perasaan campur aduk pun melanda. Setelah bertahun-tahun mencari, ayah yang selama ini hilang ternyata hanya berjarak beberapa klik di dunia maya. Namun, Tak ada kata terlambat untuk menemukan cinta dan keluarga. Museridze segera mengatur pertemuan dengan ayah kandungnya.
Pertemuan itu berlangsung sangat emosional. Saat pertama kali bertemu, Gurgen Khorava, yang adalah seorang mantan penari balet di State Ballet of Georgia, menatap Museridze dan langsung mengenali bahwa wanita itu adalah putrinya. “Saat dia menatapku, dia tahu bahwa aku adalah putrinya. Semua emosi bercampur aduk,” kata Museridze, mengenang momen itu dengan penuh air mata.
Walaupun awalnya terkejut, hubungan antara Museridze dan ayahnya pun mulai terjalin dengan erat. Gurgen, yang sangat mencintai dunia tari, merasa sangat bahagia mengetahui bahwa anak-anak Museridze juga memiliki kecintaan yang sama terhadap seni tersebut. Hati mereka pun mulai merangkai kembali benang-benang kasih sayang yang terpisah oleh waktu.
Namun, perjalanan Museridze belum berakhir. Pada Oktober lalu, ia akhirnya berhasil bertemu dengan ibu kandungnya yang selama ini menyembunyikan kebenaran. Ibu kandungnya mengungkapkan sebuah fakta yang sangat mengejutkan: Museridze tidak diculik, melainkan diserahkan dengan sukarela. Ia merasa malu atas kehamilan yang tidak diinginkan, dan demi masa depan sang anak, ia memilih untuk menyerahkan Museridze pada keluarga lain. Sebuah keputusan yang, meskipun sulit, akhirnya membawa Tamuna kembali ke pelukan orang yang seharusnya membesarkannya.
Cerita Tamuna Museridze adalah kisah tentang pencarian, penantian, dan akhirnya, pertemuan yang mengharukan. Ini adalah pengingat bahwa tak ada waktu yang terbuang sia-sia, dan kadang-kadang, cinta dan keluarga menemukan jalan mereka kembali, bahkan setelah bertahun-tahun terpisah. Dalam setiap jejak yang kita tinggalkan, mungkin ada cerita yang tak terungkap, menunggu untuk ditemukan.
Sumber : dikutip Malay Mail
Editor : Vona Tarigan