Sibolangit, Sumatera Utara | Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, dilanda bencana banjir bandang pada Sabtu (23/11/2024) sore, meninggalkan duka mendalam bagi warga.
Hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam menyebabkan sungai kecil di wilayah itu meluap, membawa lumpur, batu besar, dan material lain yang menghancurkan permukiman.
Bencana ini menewaskan empat orang, melukai sembilan warga lainnya, serta menyebabkan dua orang masih dinyatakan hilang. Selain korban jiwa, banjir bandang ini juga menghancurkan sejumlah bangunan, termasuk empat rumah dan satu gereja.
Menurut Camat Sibolangit Hesron Girsang,banjir bandang terjadi secara mendadak setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak pukul 16.00 WIB. Air dari hulu sungai tiba-tiba meluap, mengalir deras dengan membawa material lumpur dan batu besar.
“Sungai sebenarnya kecil, tapi karena air dari atas datang dengan cepat dan besar, terjadi banjir bandang yang menghancurkan rumah-rumah warga,” ujar Hesron pada Minggu (24/11/2024).
Warga yang berada di dekat aliran sungai tidak sempat menyelamatkan diri, sehingga menjadi korban banjir. Hingga Minggu siang, hujan deras masih mengguyur kawasan Sibolangit, menyulitkan pencarian korban dan evakuasi.
**Pencarian Korban dan Upaya Pemulihan
Kapolsek Pancur Batu,AKP Krisnat Napitupulu menyampaikan bahwa tim gabungan dari polisi, BPBD, dan warga masih mencari dua korban yang hilang.
"Pencarian kami fokuskan di area lumpur tebal yang diduga menimbun korban. Kondisinya sangat sulit, tapi kami terus berupaya," jelas Krisnat.
Selain pencarian korban, tim gabungan juga bekerja untuk membersihkan material banjir dari jalanan dan permukiman. Alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses ini.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui BPBD juga mendistribusikan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan pokok lainnya kepada warga terdampak. Warga yang luka-luka telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Sibolangit.
**Kerusakan Akibat Banjir Bandang**
Selain korban jiwa, banjir ini juga menyebabkan kerusakan besar di wilayah tersebut,4 rumah warga rusak berat ,1 gereja hancur diterjang arus banjir. Infrastruktur jalan sempat lumpuh total karena material lumpur dan batu yang menutup jalur utama.
Namun, pihak terkait telah berhasil membuka akses jalan, memungkinkan kendaraan roda dua dan empat untuk kembali melintas.
**Kondisi Terkini dan Imbauan**
Camat Sibolangit, Hesron Girsang, mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. “Hujan masih turun dengan intensitas tinggi setiap hari. Kami mengimbau warga di sekitar aliran sungai untuk segera mencari tempat aman jika curah hujan tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, BPBD terus melakukan pendataan terhadap kerugian materiil dan kebutuhan warga terdampak. Pemerintah juga memastikan bahwa distribusi logistik untuk Pilkada Serentak tidak terganggu berkat akses jalan yang telah dibuka.
-**Tragedi yang Mengguncang**
Banjir bandang di Sibolangit ini menjadi salah satu bencana alam terbesar yang terjadi di wilayah tersebut tahun ini. Empat nyawa telah melayang, dan dua korban masih dalam pencarian. Trauma mendalam dirasakan oleh keluarga korban, sementara masyarakat setempat bergulat dengan upaya pemulihan.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan jangka panjang untuk membangun kembali kehidupan warga terdampak sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa depan.
Semoga tidak ada lagi korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal. Kami terus berdoa dan bekerja untuk pemulihan, pungkas AKP Krisnat.
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang berdampak langsung pada masyarakat di daerah rawan seperti Sibolangit.**
(Red/Vona Tarigan)